Pengertian anhidrida asam
Struktur anhidrida asam
Asam
karboksilat seperti asam etanoat memiliki struktur sebagai berikut:
Jika anda
mengambil dua molekul asam etanoat dan menghilangkan sebuah molekul air
diantara kedua molekul tersebut (lihat gambar berikut) maka akan diperoleh
anhidrida asam, yakni anhidrida etanoat (nama lama: anhidrida asetat).
Sebenarnya
kita bisa membuat anhidirida etanoat dengan mendehidrasi asam etanoat, tetapi
anhidrida ini biasanya dibuat dengan cara yang lebih efisien dan lebih
sederhana.
Penamaan anhidrida asam
Pemberian
nama untuk anhidrida asam sangat mudah. Anda cukup mengambil nama asam induk,
dan mengganti kata "asam" dengan "anhidrida".
"Anhidrida" berarti "tanpa air".
Dengan
demikian, asam etanoat akan menjadi anhidrida etanoat; asam propanoat menjadi
anhidrida propanoat, dan seterusnya.
Pada
pembahasan tingkat dasar, satu-satunya anhidrida yang paling sering dijumpai
adalah anhidrida etanoat.
Sifat-sifat fisik anhidrida asam
Untuk
menjelaskan sifat-sifat anhidrida asam, kita akan mengambil contoh anhidrida
etanoat sebagai anhidrida asam sederhana. Anhidrida etanoat merupakan cairan
yang tidak berwarna dengan bau yang sangat mirip dengan asam cuka (asam
etanoat).
Bau ini
timbul karena anhidrida etanoat bereaksi dengan uap air di udara (dan
kelembaban dalam hidung) menghasilkan asam etanoat kembali. Reaksi dengan air
ini dibahas secara rinci pada halaman yang lain. (Halaman terkait di sebelah
kanan).
Kelarutan dalam air
Anhidrida
etanoat tidak bisa dikatakan larut dalam air karena dia bereaksi dengan air
menghasilkan asam etanoat. Tidak ada larutan cair dari anhidrida etanoat yang
terbentuk.
Titik didih
Anhidrida
etanoat mendidih pada suhu 140°C. Titik didih cukup tinggi karena memiliki
molekul polar yang cukup besar sehingga memiliki gaya dispersi van der Waals
sekaligus gaya tarik dipol-dipol.
Akan tetapi,
anhidrida etanoat tidak membentuk ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa titik
didihnya tidak sama tingginya dengan titik didih asam karboksilat yang
berukuran sama. Sebagai contoh, asam pentanoat (asam yang paling mirip besarnya
dengan anhidrida etanoat) mendidih pada suhu 186°C.
Kereaktifan anhidrida asam
Perbandingan anhidrida asam dengan
asil klorida (klorida asam)
Anhidrida
asam bisa dianggap sebagai asil klorida yang termodifikasi. Memahami anhidrida
asam akan jauh lebih mudah jika kita menganggapnya seolah-olah asil klorida
yang termodifikasi dibanding jika jika kita mempelajarinya secara terpisah.
Itulah sebabnya pada halaman ini dibuat perbandingan antara anhidrida asam
dengan asil klorida.
Bandingkan
struktur anhidrida asam dengan struktur asil klorida – perhatikan dengan cermat
bagian yang diberi warna merah dalam gambar.
Dalam
reaksi-reaksi anhidrida etanoat, gugus yang berwarna merah tersebut selalu
tetap dalam keadaan utuh. Gugus-gugus ini seolah-olah merupakan sebuah atom
tunggal – persis seperti atom klorida pada asil klorida.
Reaksi yang
umum terjadi pada asil klorida adalah penggantian klorin dengan sesuatu yang
lain.
Dengan
mengambil contoh klorida etanoil sebagai asil klorida sederhana, reaksi awal
yang terjadi adalah:
Gas hidrogen
klorida dihasilkan, walaupun gas ini bisa bereaksi kembali dengan
komponen-komponen lain dalam campuran.
Dengan
anhidrida asam, reaksi berlangsung lebih lambat, tetapi satu-satunya perbedaan
esensial adalah bahwa yang dihasilkan bukan hidrogen klorida sebagia produk
lain, tetapi asam etanoat.
Seperti
halnya hidrogen klorida, produk ini (asam etanoat) juga bisa bereaksi kembali
dengan komponen lain yang ada dalam campuran.
Reaksi-reaksi
ini (reaksi asil klorida dan reaksi anhidrida asam) melibatkan komponen seperti
air, alkohol dan fenol, atau amonia dan amina. Semua komponen ini mengandung
unsur yang sangat elektronegatif dengan sebuah pasangan elektron bebas yang
aktif – baik oksigen maupun nitrogen.
Reaksi
Anhirida Asam dengan Air, Alkohol, dan Fenol
Kemiripan antara
reaksi-reaksi
Perbandingan
struktur air, etanol, dan fenol
Air, etanol, dan
fenol masing-masing mengandung sebuah gugus -OH. Pada molekul air, gugus ini
terikat pada atom hidrogen, pada molekul alkohol terikat pada sebuah gugus
alkil (disimbolkan dengan "R"), dan pada molekul fenol terikat pada
sebuah cincin benzen. Rumus molekul fenol adalah C6H5OH.
Perbandingan reaksi asil klorida dan reaksi
anhidrida asam dengan air, alkohol dan fenol
Karena asil
klorida memiliki rumus struktur yang jauh lebih mudah, maka akan sangat
membantu jika kita memulai pembahasan dengan asil klorida.
Reaksi dengan asil klorida
Kita akan
mengambil contoh etanoil klorida sebagai asil klorida sederhana.
Reaksi umum antara
klorida etanoil dengan sebuah senyawa X-O-H (dimana X adalah hidrogen, atau
sebuah gugus alkil, atau sebuah cincin benzen) adalah:
Sehingga setiap
reaksi akan menghasilkan gas hidrogen klorida – hidrogen berasal dari gugus
-OH, dan klorin berasal dari etanoil klorida . Komponen lain yang tersisa
semuanya bergabung menjadi satu struktur.
Reaksi dengan anhidrida asam
Kita mengambil
contoh anhidrida etanoat sebagai anhidrida asam yang paling umum ditemui dalam
pembahasan tingkat dasar.
Jika anda
membandingkan persamaan reaksi di atas dengan persamaan reaksi untuk asil
klorida, anda bisa melihat bahwa satu-satunya perbedaan adalah bahwa yang
dihasilkan sebagai produk kedua adalah asam etanoat, bukan hidrogen klorida
seperti pada reaksi asil klorida.
Reaksi-reaksi
anhidrida asam persis sama seperti reaksi-reaksi asil klorida yang sebanding
kecuali:
·
Asam etanoat terbentuk sebagai produk kedua bukan gas hidrogen klorida.
·
Reaksi berlangsung lebih lambat. Anhidrida asam tidak terlalu reaktif
seperti asil klorida.
Reaksi masing-masing dengan air, alkohol, dan
fenol
Reaksi dengan air
Dengan
memodifikasi persamaan umum yang disebutkan di atas, yaitu X-OH diganti dengan
H-OH (air), maka akan diperoleh dua molekul asam etanoat.
Persamaan ini
lebih sering (dan lebih mudah) dituliskan sebagai berikut:
Reaksi ini
berlangsung lambat pada suhu kamar (lebih cepat jika dipanaskan) tanpa ada
hal-hal menarik yang bisa diamati (berbeda dengan asil klorida dimana asap
hidrogen klorida terbentuk). Pada reaksi ini anda mencampur dua cairan tidak
berwarna dan memperoleh cairan tidak berwarna lainnya.
Adapun reaksi
untuk asil klorida adalah:
Reaksi dengan alkohol
Kita akan memulai
dengan mengambil contoh alkohol secara umum yang bereaksi dengan anhidrida
etanoat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
atau, untuk lebih
sederhananya:
Produk yang
terbentuk kali ini (selain asam etanoat yang selalu terbentuk) adalah sebuah
ester. Sebagai contoh, dengan etanol akan diperoleh ester etil etanoat:
Reaksi ini juga
memerlukan sedikit pemanasan agar bisa berlangsung dengan laju reaksi yang
cukup, dan lagi-lagi tidak ada kejadian dramatis yang bisa diamati.
Adapun reaksi
untuk asil klorida adalah:
Reaksi dengan
fenol
Reaksi dengan
fenol sendiri
Fenol memiliki
sebuah gugus -OH yang terikat langsung pada sebuah cincin benze. Dalam zat yang
biasanya disebut "fenol", tidak ada lagi yang terikat pada cincin
selain gugus -OH tersebut. Kita akan membahas ini terlebih dahulu.
Reaksi antara
fenol dengan anhidrida asam tidak begitu penting, tetapi akan diperoleh ester
persis seperti pada reaksi dengan alkohol.
Atau, untuk lebih
sederhananya:
Khususnya jika
anda menuliskan persamaan dengan cara kedua di atas, maka akan terlihat jelas
bahwa dihasilkan ester yang lain – dalam hal ini, disebut fenil etanoat.
Adapun reaksi
untuk asil klorida adalah:
Tetapi anda perlu hati-hati karena struktur ester biasa dituliskan
dengan berbagai cara sehingga strukturnya lebih mirip seperti sebuah turunan
fenol.
Sebagai contoh:
Perhatikan bahwa
hidrogen dari gugus -OH fenol telah digantikan oleh sebuah gugus asil (sebuah
gugus alkil yang terikat pada ikatan rangkap C=O).
Anda bisa
mengatakan bahwa fenol telah terasetilasi atau telah mengalami asilasi.
Karena sifat dari
gugus alkil yang khusus ini, maka proses ini juga disebut sebagai etanoilasi.
Hidrogen digantikan oleh sebuah gugus etanoil, CH3CO-.
Pembuatan aspirin
Reaksi dengan
fenol sendiri tidak terlalu penting, tetapi kita bisa membuat aspirin dengan
sebuah reaksi yang sangat mirip dengan reaksi ini.
Molekul berikut
adalah asam 2-hidroksibenzoat (juga disebut sebagai asam
2-hidroksibenzenkarboksilat). Nama lama untuk senyawa ini adalah asam
salisilat.
Anda bisa
menemukan senyawa ini dituliskan dengan salah satu dari dua cara berikut.
Keduanya adalah struktur yang sama dengan molekul yang hanya diputar.
Anda juga bisa
menemukan senyawa ini dituliskan dengan gugus -OH pada bagian ujung atas dan
gugus -COOH di sebelah kiri atau kanannya. Ini terkadang sangat membingungkan.
Apabila senyawa
ini bereaksi dengan anhidrida etanoat, maka akan teretanoilasi (atau
terasetilasi untuk istilah lebih umumnya) menghasilkan:
Semua cara
penulisan ini bisa digunakan.
Molekul ini adalah
aspirin.
Walaupun reaksi
ini juga bisa dilakukan dengan etanoil klorida , namun aspirin diproduksi
dengan cara mereaksikan asam 2-hidroksibenzoat dengan anhidrida etanoat pada
suhu 90°C.
Alasan-alasan
mengapa digunakan anhidrida etanoat ketimbang klorida etanoil antara lain:
·
Anhidrida etanoat lebih murah dibanding etanoil klorida .
·
Anhidrida etanoat lebih aman digunakan dibanding klorida etanoil.
Anhidrida etanoat kurang korosif dan tidak mudah terhidrolisis (reaksinya
dengan air berlangsung lebih lambat).
·
Anhidrida etanoat tidak menghasilkan uap hidrogen klorida yang
berbahaya (korosif dan beracun).